0
Aku terbenam dalam dinginku
Menjauh dan menjauh, segenap daya tepikan asaku
Aku yang menepikan citaku
Hingga telah jauh terlupa akan kosongnya bilik kalbuku
Aku mencari jawab dalam tiap lekuk lututku
Dalam tiap rendahnya keningku
Dan dalam tiap terpejamnya penglihatanku
Aku masih mencari jawaban itu
Aku akhirnya takluk akan gejolak kalbuku
Lemah dalam lelahku
Dan rapuh dalam kebimbanganku
Aku seperti tersadarkan akan sesuatu yang kutepikan
Aku berharap dalam setiap ikhtiarku
Berlantun pinta dalam tiap sepiku
Bersandarkan derasnya kerlingan pencarianku
Aku terhempas dalam galau yang tak menentu
Bilakah Engkau telah meridhai segala dayaku
Kupersembahkan segala kecemburuanku
Kuikhlaskan segala citaku
Karena aku tahu Engkau segalanya bagiku
Bila terbentang waktu diiringi mekarnya kembang melatiku
Aku tak kan ragu, bila itu adalah panggilan untukku
Aku takkan goyah meski tersentuh bekunya kalbuku
Karena kutahu itulah tanda yang akan mengisi kekosongan itu